Sabtu, 04 Desember 2010

Siapa bilang Ikhwah semua pernah pacaran??


Bismillah hirrohmanirrohim.
Entah mau memulai dari mana tulisan ini akan diceritakan, karena sudah banyak sekali kata-kata yang tersimpan didalam benak kepala ini, mulai dari permasalahan, keinginan, dan kesendirian yang ana rasakan di dalam hati.
Terkadang Ana merasa untuk apa sebuah permasalahan itu perlu di ungkapkan dan perlu di bicarakan kepada orang lain karena sebuah permasalahaan itu yang memberikan adalah Allah swt dan kitalah yang menjalaninya, dan juga dari kecil ana tidak pernah di ajarkan @ di minta untuk mengampaikan sesuatu apa yang ana rasakan dan inginkan. Hingga akhirnya ana pun menjadi anak yang sangat pendiam sekali ketika disekolahan dulu dan menjadi anak yang penakut dan agak sedikit minder dengan teman-teman ana.
Mungkin dari situlah tidak banyak cowok2 yang mendekati ana ketika ana berada di bengku sekolah, hingga tadi saat berdiskusi dengan kakak ana, kita membahas tentang topic pacaran alias Zaman jahiliyah dulu. Saat itu sedang membicarakan masa lalu calon kakak ipar ana, wah subhanaallah kakak ipar ana sudah sering kali pacaran sampai akhirnya ia pernah pacaran dengan teman satu organisasi beliau yang beliau pegang. Dan hingga pada akhirnya kita pun menbijarakan ketika kita sama-sama duduk di bangku sekolah dulu dimana Kakak, ana berkata “ikhwah kita ini tidak ada yang tidak pernah pacaran” kakak juga dulu pernah pacaran ketika kakak duduk di bangku sekolah dasar, dan itu karena kakak pintar (wah sedikit narsih tuh kakak ^_^). Nah, mulailah disitu kakak anamenyinggung ana “lisa sendiri aja tuh yang aneh yang tidak pernah sedikit pun pernah pacaran”, sejenak hati tersentak oleh kata kakak ana yang mengatakan ikhwah kita semua nya dulu pernah pacaran semua tapi itu pada zaman jahiliyah dan itu hal yang biasa, yang terpenting yang sekarang jangan melihat mereka jaman dulu, lihatlah kesunguhan mereka untuk berubah. Tetapi kata-kata itu mengatakan bahwa ikhwah kita pernah pacaran itu menjadi buah pikiran di benak pikiran ana hingga sekarang ini.
Ya Allah apa kah sebuah dosa jika dulu ana tidak pernah merasakan yang namany di cintai dan mencintai seseorang ??
Tapi ana merenungkan nya lagi, ternyata Allah swt begitu sayang kepada ana. Ana dilingdungi dari godaan syaiton yang mungkin membuat ana jauh akan terjerumus jika ana berpacaran “Alhamdulillah”.
Tetapi bukan berarti ana tidak pernah pacaran ana tidak ada cowok yang ana sukai dan cowok yang menyukai ana. Ana pernah menyukai cowok ketika ana duduk di bangku sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP/ MTS), sekolah menengah atas (SMA), dan mungkin sampai sekarang ana juga masih suka menyukai seseorang tapi kalau sekarang hanya sekedar mengagumi orang yang ana sukai. Namun ketika di bangku sekolah dulu karena ana anak tipe pendiam jadi ana pun tidak berani mengutarakan isi hati ana, ditambah lagi dulu ketika ana duduk di bangku MTS ana di sidang oleh mamak ana, mangapai tuh ngantar-ngantar suratnya “…..””(disensor), kerumah “…..”(disensor lagi) tuh orang tua cowok itu marah sama mamak (yang menerima surat itu) pada hal bukan ana yang membantu untuk mengirimkan surat itu tapi kakak ana, tapi ana menutupkan karena ana tidak diberi kesempatan untuk berbicara, ketika hendka bicara selalu ditambah-tambahkan lagi. Semenjak saat itu ana berjanji pada diri ana sendiri tidak anak mau menolong orang untuk mengasihkan surat kepacarnya dan tidak akan pernah pacaran, hingga sekarang kejadian itu masih terngiang-ngiang di pikiran ana. Dan bukanny dulu tidak ada yang ingin menembak ana alias mengatakan cinta ke ana tetapi,subhanaallah Allah sangat mencintai ana, allah lindungi ana dengan memberikan seseorang profokator dari guru dan teman ana bahwa ana itu tidak akan pacaran tapi langsung ta’arufan dan kalau tidak salah ketika ana di MTS dan di SMA. Ana juga dulu pernah mendapatkan surat kaleng dari penggemar misterius ana, itu pernah ana masukkan kedalam Koran dan alahamdulillah kisah ana di muat di surat kabar yang termuka “Batam Pos”, masih ingat dibenak ana ketika itu ana membacanya di sekolahan.
Tapi ana tidak bersedih selama ana labih mencintai Allah swt, ana yakin bahwa suatu saat Allah akan memberikan lisa jodoh yang lebih baik untuk dunian dan akhirat, jika pun tidak maka ana yakin di yamul masyat sudah allah berikan yang terbaik untuk ana.
Syukron khatsiron ….
LOVE YOU FULLL ALLAH….